Oh Tuhan, doaku begitu kerdil sehingga aku harus malu dengannya. Sebenarnya, tak dapat disebut doa lagi. Kacau balau yang mengesalkan. Satu-satunya penghiburanku ialah, bahwa Engkau o Allah, mengetahui segala-galanya; juga ketidakmampuanku sungguh-sungguh. Engkau, Bapa, tidak memerlukan kata-kata dari anak-Mu; Engkau cukup melihat anak-Mu untuk mengerti semua kerinduannya. Biasanya malah aku sendiri tidak mampu berseru kepada-Mu dan hanya keadaan celakakulah yang melakukannya. Ia dapat berseru lebih baik daripadaku. Dan jika kami tidak dapat berbuat apa-apa lagi, bukankah Roh-Mu, o Tuhan yang mengambil alih tugas itu dari kami dan berdoa di dalam kami dengan keluh kesah yang tidak terucapkan? Ajarlah kami berteduh di dalamnya. Amin. A. J. Th. Jonker J. J. Tomasoa, ed., Insan Mengungkap Hati kepada Khaliknya: Doa Orang Saleh Setiap Hari (Malang: IPT Bale Wiyata, 1991) 303
Coretlah apa yang Engkau hidupi dan hidupilah apa yang Engkau coret