Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2008

PENYAKIT SUAMIKU: ALS (Bagian 3)

Karena keadaan suamiku semakin memburuk dan berat badannya tinggal tiga puluh enam kilogram–itu berarti berat sudah turun enam belas kg dari saat ia sehat, ada saudara sepupuku membantuku untuk membawa suamiku untuk diperiksa di Singapura. Selain memeriksakan diri, kami juga hendak membeli obat Rilusol, obat untuk menghambat kelumpuhan yang diderita suamiku. Obat itu tidak tersedia di Indonesia, tetapi hanya dapat dibeli di Singapira, Australia, atau negara lainnya. Pada tanggal 16 Juli 2007, berangkatlah aku dan suamiku ke Singapura diantar oleh saudara sepupuku ke Singapura. Tanggal 17 Juli 2007, suamiku diperiksa oleh dokter Tan Chai Beng di RS Gleneagles. Sendi-sendi tangan dan kakinya diketuk dengan sebuah alat. Hasilnya, kaki suamiku masih bergerak, tangan kanannya bisa bergerak sedikit, sedangkan tangan kirinya tidak dapat bergerak sama sekali. Sorenya, kami datang lagi ke dokter Tan Chai Beng untuk pemeriksaan EMG. Hasil EMG, suamiku positif terkena penyakit ALS ( amyotrophic l

Penyakit Suamiku: ALS (Bagian Kedua)

Pada tanggal 21 Desember 2006, suamiku memeriksakan diri pada dokter Laksmiasanti (spesialis syaraf) di Yogyakarta. Dokter itu meminta suamiku untuk melakukan pemeriksaan darah lengkap. Dari hasil pemeriksaan laboratorium tersebut, dr Laksmi mengatakan bahwa suamiku kena virus. Tetapi, ia tidak bisa memastikan virus apa bercokol di tubuh suamiku. Selain itu, hasil pemeriksaan itu menunjukkan bahwa TsHs suamiku di bawah normal. Kata dokter, ada kelainan dalam kelenjar tiroid suamiku. Oleh sebab itu, dokter tersebut memberi suamiku obat PTU. Tanggal 11 Januari 2007, suamiku berobat juga ke dokter Djokomoeljanto, ahli endokrinologi (spesialis kelenjar), untuk mengetahui apakah kelumpuhan lidah itu disebabkan gangguan pada kelenjar tiroidnya. Dr. Djoko tidak membaca hasil pemeriksaan darah, tapi hasil MRI. Dr. Djoko berkata otak suamiku mengecil. Lalu dokter itu memberi suamiku resep untuk 2 minggu. Bila tidak ada kemajuan, suamiku disuruh untuk melakukan konsultasi kepada dokter