Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2009

Kisah Pengurapan Yesus

Markus 14:1-11 Dua hari lagi, hari raya Paskah dan Roti Tak Beragi akan dimulai. Menurut penghitungan waktu orang Yahudi pada saat itu "dua hari lagi" berarti "besok" karena hari ini dianggap hari pertama dan besok adalah hari yang kedua (ingat nubuat Tuhan Yesus, "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari " Mrk. 8:31). Pada hari itu, Yesus sedang makan di rumah Simon, yang dahulu pernah mengidap penyakit kusta (terj. BIS: "penyakit kulit yang berbahaya"). Sangat mungkin Simon ini adalah seseorang yang pernah disembuhkan oleh Tuhan Yesus. Namun, informasi lebih jauh tentang jatidiri Simon dan tujuan jamuan itu tidak terlalu jelas. Di tengah-tengah perjamuan itu, tiba-tiba seorang wanita datang dan memecahkan satu botol berisi minyak narwastu yang mahal. Harganya lebih dari 300 dinar (ay. 5) atau upah pekerja selama satu tahun. Lalu

Insiden di Bait Allah

Markus 11:12-19 Kisah Tuhan Yesus mengutuk pohon ara (Mrk. 11:12-14) sangat mungkin membingungkan para pembaca. Dalam cerita itu, Yesus terlihat sebagai Pribadi yang sangat impulsif. Ia lapar, lalu dari kejauhan tampaklah sebatang pohon Ara. Melihat pohon itu tidak berbuah—hanya penuh dedaunan—Yesus marah, lalu mengutuk pohon itu hingga kering kerontang, bahkan sampai ke akar-akarnya (lih. Mrk. 11:20). Bukankah Yesus tampak sangat emosional? Salahkah pohon ara itu tidak berbuah pada saat bukan musim buah ara? Dua kisah pohon ara dalam ayat 12-14 dan 20-25 tidak dapat dipisahkan dari insiden bait Allah. Kisah pengutukan pohon ara itu membingkai aksi Yesus di bait Allah. Apa maksud Yesus mengutuk pohon ara itu? Di dalam kitab para nabi Perjanjian Lama, pohon ara melambangkan bangsa Israel (mis. Yer. 8:13; 29:17; Hos. 9:10, 16; Mi. 7:1–6). Keadaan Israel yang tidak menjalankan perannya sebagai terang bagi bangsa-bangsa digambarkan sebagai pohon ara yang tak menyediakan buahnya, "Ce