Skip to main content

ALS


Keterangan: Semua cerita mengenai perjalanan hidupku dimasukkan ke dalam kategori “Perjalanan”


Hari ini aku memulai hari dengan perasaan gulana. Perasaanku campur baur, antara sedih, kuatir, takut, juga bingung. Pagi tadi, salah satu kakakku mengabarkan sebuah berita buruk: suaminya didiagnosa dokter menderita Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS). Penyakit itu cukup langka. Sebagai perbandingan, di Amerika Serikat setiap tahunnya “hanya” ada 5600 orang yang terjangkit penyakit ini atau kira-kira ada dua orang yang terkena penyakit ini dalam tiap 100.000 orang Amerika. Penyakit ini banyak menghinggapi orang yang berusia 40-70 tahun, dan laki-laki sedikit lebih banyak yang terkena ALS ketimbang wanita. Penyakit yang belum diketahui penyebabnya dengan pasti dan belum ditemukan obatnya ini, memperlemah kerja syaraf yang motorik. Kalau Anda mau tahu lebih lanjut mengenai penyakit ini dapat mengklik di sini, di sini, di sini, juga di sini. Penyakit ALS dikenal juga dengan sebutan Lou Gehrig. Salah seorang terkenal yang terkenal penyakit ini adalah Stephen Hawking. Hawking terkena penyakit syaraf ini sejak ia berusia 21 tahun.

Mengenai kakak iparku, sebetulnya gejala awal sudah dirasakan sejak setahun lebih yang lalu. Mula-mula ia sulit menelan dan berbicara. Lama kelamaan sama sekali ia tidak bisa berbicara dan sangat sulit menelan. Segala usaha sudah dicoba dilakukan untuk menyembuhkan penyakit ini. Doa-doa sudah dipanjatkan, dokter-dokter spesialis coba ditanyai pendapat, tak kurang sinshe-sinshe pun coba dikunjungi. Namun, semua itu belum tampak hasilnya. Malahan, yang aku dengar keadaannya makin parah. Tangan kakak iparku makin melemah, semula ia masih bisa menyetir mobil ke luar kota untuk berobat. Ia hanya berbaring di tempat tidur. Sampai akhirnya, melalui beberapa tes di antaranya EMG (Electromyography) dokter mendiagnosa ia terkena ALS. Tatkala kudengar berita itu, terus terang aku terkejut. Sudah berbulan-bulan aku memikirkan suami kakakku ini. Selama ini aku terus-menerus mendoakannya tetapi seolah-olah tak ada jawaban dari Tuhan. Kini aku hanya bisa berserah dan pasrah, sambil menantikan mujizat dari Tuhan. Aku pun terus berdoa supaya kakakku dan suaminya, juga aku sendiri kuat menjalani jalan yang terjal nan berat ini.

Tak Mudah Jalanku (NKB 163)

Tak mudah jalanku yang menuju ke sorga,
sebab banyaklah duri jerat
Tak mudah jalanku tapi Yesus yang pimpin sehingga aku pun tak sesat

Tak mudah jalanku banyaklah pencobaan,
Bahaya di segala tempat
Tetapi Tuhanlah yang melindungi daku
Tak lagi ‘ku merasa berat

Meskipun ‘ku penat dan kakiku terluka,
Tetap harapanku pada-Nya
Su-atu hari k’lak ‘ku mengaso di sana
Di rumah Bapa yang mulia

Reff:

Sungguh tak mudah jalanku
Sungguh tak mudah jalanku
Tetapi Yesus Tuhan dekatku berjalan
Meringankan beban dunia

Comments

Popular posts from this blog

"Perpisahan" yang Mengubah

Keterangan: Tulisan berikut ini masuk dalam kategori "Dari lemari." Semua tulisan yang masuk kategori ini merupakan tulisan-tulisan yang pernah saya buat dan mungkin pernah dipublikasikan. Selamat membaca! “Perpisahan” yang Mengubah Sepenggal lirik sebuah lagu pop berbunyi, “bukan perpisahan yang kusesali tapi pertemuan yang kusesali.” Dengan kata lain, pencipta lagu tersebut ingin mengatakan kepada pendengarnya bahwa kalau nantinya ujung-ujungnya berpisah, lebih baik tidak pernah bertemu sekalian, supaya tidak mengalami sedihnya sebuah perpisahan. Memang harus kita akui bahwa perpisahan itu meninggalkan bekas kepedihan yang mendalam, apalagi berpisah dengan orang yang kita kasihi. Dan perpisahan yang paling memedihkan adalah perpisahan permanen, artinya tidak lagi berjumpa dengan orang yang kita kasihi untuk seterusnya. Menurut sebuah survey, ditemukan fakta bahwa stress yang paling mengguncangkan jiwa seseorang adalah kematian orang yang dikasihi (seperti pasangan hidup ata...

Dislokasi Patellar

“Dislokasi patellar, hmmm . . . apaan tuh?” Barangkali begitu respons, sebagian dari pembaca judul tulisan ini. Saya pun mungkin akan berespons sama, apabila saya tidak mengalaminya sendiri. Secara awam, dislokasi patellar berarti tempurung (lutut) yang bergeser dari tempatnya. Kalau Anda ingin tahu lebih banyak tentang hal ini bisa mengunjungi beberapa website . Silakan klik saja di sini , di tempat ini , dan kata ini . Nah, itu yang sama alami pada hari Rabu malam (3 Oktober 2007). Waktu itu saya sedang olah raga bulu tangkis, bersama dengan rekan-rekan dosen di sebuah lapangan bulutangkis (ya pasti lah main bulutangkis di lapangan bulu tangkis masak di pasar?). Setelah saya melakukan sebuah lompatan, tiba-tiba lutut kiri saya berderak keras. Seketika itu juga saya langsung berpikir, pasti tempurung saya pindah tempat! Gambar lutut kanan yang patellanya bergeser ke kanan Mengapa saya bisa kepikiran begitu? Soalnya tahun 1995 awal, jadi dua belas tahun yang lalu saya pernah mengalam...

GODAAN: KARAKTERISTIK DAN BAGAIMANA MENGHADAPINYA

Bahan PA dari Yakobus 1:12-18 KISAH "TRAGIS" TED HAGGARD Ted A. Haggard adalah seorang pendeta besar. Ia adalah pendiri gereja New Life di Colorado Springs, Amerika Serikat yang beranggotakan ribuan orang. Ia juga ketua Asoasiasi Gerakan Injili Amerika Serikat (National Association of Evangelical). Ironisnya, Ted Haggard dilaporkan oleh Mike Jones, tak lain adalah pelacur laki-laki yang adalah pasangan homoseksual karena telah memaksanya meminum obat terlarang sebelum melakukan perzinahan. Celakanya, hubungan amoral itu telah berjalan selama tiga tahun. Awalnya, Ted Haggard tak mengakui tuduhan tersebut. Belakangan ia mengakuinya. Karena dosa tersebut, pada tanggal 3 November 2006 , Ted Haggard mundur dari jabatannya sebagai pendeta dan ketua Asoasiasi Gerakan Injili Amerika Serikat. Pada tanggal 5 November 2006 , ia menuliskan sebuah pengakuan, "Sebenarnya saya adalah seorang telah bersalah dalam dosa seksualitas. Saya adalah seorang penyesat dan seorang pembohong. Ada ...