Masalahnya, ia nggak bisa menaruh sepeda itu di depan bus. Mungkin ini pertama kali ia naik bus dengan sepeda. Ia tanya pada supir bus, "How to use it?" Supir bus itu tidak menjawab apa-apa cuma menggerak-gerakkan tangan seperti mengangkat sesuatu. Memang dari tadi kami amati supir bus itu dingin. Nggak ramah. Sang gadis berusaha menaruh sepedanya di rak itu tapi tak berhasil. Saya pun tak tahu bagaimana caranya, seandainya tahu mungkin saya akan membantunya.
Setelah sekian lama berusaha dan tak berhasil, tiba-tiba dari arah depan berlari seorang pemuda bule yang badannya tegap (di sini banyak anak muda cowok yang badannya tegap dan berotot) ke arah gadis yang bingung itu. Pemuda itu tinggalkan mobilnya yang sedang ngantri karena jalanan macet untuk membantu gadis itu. Di sisi lain sang supir, yang juga orang bule, nggak ngapa-ngapain. Setelah selesai membantu, pemuda itu segera berlari ke arah mobilnya, karena antrian sudah mulai cair. Cerita tentang orang-orang bule yang peduli juga pernah saya dengar dari beberapa teman Indonesia yang tinggal di Vancouver. Memang yang mereka lakukan simple, tapi itu menunjukkan kepedulian.
Kembali pada anggapan bahwa orang bule itu cuek tadi. Kita memang seringkali melakukan stereotipe terhadap kalangan tertentu. Apa itu stereotipe? Menurut kamus Meriam-Webster Online, stereotype adalah "a standardized mental picture that is held in common by members of a group and that represents an oversimplified opinion, prejudiced attitude, or uncritical judgment." Betapa seringnya kita mendengar atau bahkan mengatakan, "ah orang suku A ini malas. Bangsa B itu jahat. Orang C itu licik" dan sebagainya. Faktanya tidak demikian. Pasti ada orang-orang itu yang lakunya tak seperti anggapan itu, seperti orang-orang bule itu. Jadi, mulai sekarang mari kita melihat orang lebih objektif. Apa adanya. Tanpa prejudice. Mau?
Comments
Aneh sekali, tetapi orang bule itu logikanya kebalik sama kita-kita yang orang asia. Mereka baik sekali dan suka menolong, kalau pertolongan itu sifatnya impersonal. Ie, kalo kita tanya jalan (kesasar), atau minta tolong angkat barang for a short time, atau mau nunut mobil (hitchhike), mereka baik sekali dan dengan ramah tamah mau membantu. Orang asia kan mana mau ngasih tumpangan mobil ke strangers. Orang bule malah senang.
Tapi kalo hal-hal personal, mereka pada dasarnya emang cuek. Mereka ngga peduli walaupun tau kalo seseorang having affair, misalnya. Atau pregnant di luar nikah. Atau ikut gereja setan. Bagi mereka, it's not my business. Why cares.
Of course, harus diingat kalo Indonesia berada di sisi ekstrim yang satunya, di mana masalah pacaran dan mendidik anak aja jadi bahan omongan orang sekampung. Jadi di satu pihak, saya senang juga sama ke-cuek-an orang-orang di sini. ^_^
makasih untuk pengamatan yang tajam. Memang yang kau tulis itu sangat tepat.
Mau sih mau. Memang mestinya gitu. Tapi seringnya kita tetep kepleset kan? Padahal udah tau gak baik berprasangka itu. :)