Skip to main content

Jesus Loves You!

Kemarin, 29 Juni 2008, kami ikut persekutuan dengan anak-anak pemuda GII Vancouver. Kali ini persekutuan diadakan di Pantai Kitsilano. Vancouver itu unik. Di sini, orang-orang bisa rekreasi ke pantai tetapi juga ke gunung. Saat kami ke sana, pantai itu penuh dengan orang. Maklum, di negeri empat musim seperti ini sinar matahari begitu berharga. Jadi, mereka tidak akan menyia-nyiakan summer kaya gini, apalagi pas weekend. Ada yang main bola voli, basket, lempar-lemparan Frisbee, juga berjemur. Ada beberapa permainan yang baru buat kami. Misalnya, ada permainan lempar bola (kami lupa tanya nama game-nya). Permainan ini diikuti oleh sekitar lima orang peserta. Masing-masing peserta diberi dua bola kecil dengan warna yang sama. Lalu, salah seorang peserta melempar bola putih yang lebih kecil. Setelah itu, setiap peserta melemparkan bola-bola mereka ke arah bola putih itu. Siapa yang paling dekat dengan bola itu dialah pemenangnya (mungkin saja saya salah mengerti permainan ini karena saya hanya menyimpulkan dari apa yang saya lihat, mungkin ada temen-temen di Vancouver bisa meralat bila saya salah). Ada lagi permainan mirip golf, tapi tongkatnya kayak palu. Trus ada gawang-gawang kecil. Nah permainan ini saya juga nggak sempet tanya-tanya apa nama dan caranya (Can anybody explain it to me?).


Rombongan pemuda GII Vancouver sampai di pantai Kitsilano kira-kira jam 12.00. So, kami segera cari tempat yang teduh untuk mulai persekutuan. Acara dipimpin oleh Jessica (yang sehari sebelumnya Birthday). Dimulai dengan puji-pujian dan sharing dari peserta persekutuan. Meskipun lagi summer, tapi bagi kami yang baru datang ke Vancouver angin di pantai itu masih dingin Bo! Kami harus pakai jaket di pantai. Aneh, khan? Setelah itu Pak Steve memimpin sharing untuk memotivasi setiap kami berani menjadi berkat bagi orang lain, bukan hanya menerima berkat dari Tuhan. Kata beliau, kita seringkali hafal Yohanes 3:16, tapi ada satu ayat yang kita jarang hafal, yaitu 1 Yohanes 3:16, "Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita." Ayat ini, tutur beliau, mendorong kita bukan hanya berani terima kasih dari Tuhan tetapi berani juga berkorban untuk mengasihi orang lain. Yang menarik seusai persekutuan, kami bagi-bagi kaleng President's Choice Cola ke orang-orang yang ada di pantai itu sambil bilang "Jesus loves you." Memang yang kami lakukan kayaknya simple banget, tapi kami berdoa semoga hal yang simple itu bisa dipakai Tuhan untuk mengingatkan mereka bahwa ada Tuhan Yesus yang mengasihi mereka.





Suasana persekutuan di tepi Pantai Kitsilano





Jessica's Birthday



Saya jadi ingat satu cerita. Ada seorang misionari Australia yang melayani di India. Satu waktu, dalam sebuah persekutuan para misionari di sana, misionari ini cerita pengalaman pertobatannya. Waktu muda, ketika ia sedang frustasi ia naik kereta, di stasiun ia ketemu dengan seorang bapak. Bapak itu bicara kepadanya "Believe in Jesus! If you don't believe, you go to hell, I go to heaven, bye, bye!" Setelah dengar kata-kata itu pemuda itu tersentak. Singkatnya, ia percaya kepada Yesus dan masuk seminari lalu menjadi misionari di India. Selesai acara persekutuan, ada orang yang hampiri misionari itu. Ia mengatakan bahwa rupanya ia bertobat dengan cara yang sama. Melalui perkataan bapak itu yang sederhana. Rupanya, dalam perjalanan pelayanannya sang misionari bertemu dengan beberapa orang lain yang percaya kepada Tuhan Yesus karena bapak di stasiun itu. Pada satu ketika, sang misionari pulang ke Australia dan ia ingin ketemua dengan bapak itu. Akhirnya, ia bisa menemukan bapak itu. Dan menceritakan bahwa apa yang dilakukannya selama ini tak sia-sia karena ada orang-orang yang percaya Yesus melalui kata-katanya. Bahkan mereka menjadi penginjil. Mendengar cerita itu, bapak tua ini menangis dan berkata, "Anak muda, hari ini aku sudah berkata pada Tuhan bahwa aku tidak akan menginjili orang lain lagi. Aku merasa apa yang aku lakukan bertahun-tahun ini sia-sia belaka. Tidak ada orang yang percaya Tuhan Yesus karena perkataanku itu. Tapi sekarang aku bersyukur bahwa ada orang-orang yang percaya Tapi sekarang aku bersyukur bahwa ada orang-orang yang percaya Yesus melalui pelayananku." Cerita ini mengingatkan kita bahwa kita ini cuma alat di tangan Tuhan. Kita tak pernah bisa mempertobatkan orang lain. Hanya karena kuasa Roh Kudus saja orang bisa bertobat dari dosa mereka. Tugas kita hanyalah setia menjadi saksi-Nya. Yang pasti apa yang kita lakukan dengan setia tak akan sia-sia.


Setelah bagi-bagi kaleng cola, kami pun kumpul kembali untuk makan siang. Kalau di Indonesia biasanya makan siang waktu persekutuan di luar, nasi kotak atau nasi bungkus. Tapi di sini Pizza. Mungkin karena praktis aja karena tinggal telpon dan diantar. Habis makan kami acara bebas. Ada yang main voli, basket, Frisbee, juga kongkow-kongkow di pinggir pantai. Sebuah persekutuan yang menyenangkan!




Pantai di "dekat" gunung yang bersalju



Mega, Tania, Jessica, Acen, and Loren in action!

Comments

ogautama said…
Alo pak Pancha, salam kenal juga.. saya mantan anggota pemuda GII (sekarang dah ketuaan, jadi begitu deh.. ^_^)

Game yang pake bola putih kecil itu kayaknya Bocce (or Lawn Bowling) deh.

Ngga ingat kalo yang pake tongkat mirip palu. I think I know what it is, but I can't remember what it's called.
Pancha W. Yahya said…
Olivia,

salam kenal juga (actually kita udah kenal di gereja tadi ya :-) )

makasih untuk masukannya mengenai nama permainannya

Silakan beri comment mengenai blog saya
Anonymous said…
Aloha, numpang lewat.
Makasih sudah diganti namanya

Eniwei, I enjoy reading your blog!
Mudah2an sering di update =)

-LorenCious-
Bethsy Angelica said…
aku pernah lihat di TV n majalah kalau ga salah yang pake alat kayak palu itu namanya croquet. permainan tradisional daerah inggris (Scotland or Ireland)
Pancha W. Yahya said…
sukasuka-hurahura, thank's ya buat masukannya. BTW, si Bomba sudah ketemu blom?
Anonymous said…
hahaha..
bombany udah ngga balik lagi ku yong.. hee.

maren mami yg isi ur comments t..
hho.
ogautama said…
Yup, benar croquet. Palunya itu namanya mallet (bukan hammer ^_^). http://en.wikipedia.org/wiki/Croquet

Popular posts from this blog

"Perpisahan" yang Mengubah

Keterangan: Tulisan berikut ini masuk dalam kategori "Dari lemari." Semua tulisan yang masuk kategori ini merupakan tulisan-tulisan yang pernah saya buat dan mungkin pernah dipublikasikan. Selamat membaca! “Perpisahan” yang Mengubah Sepenggal lirik sebuah lagu pop berbunyi, “bukan perpisahan yang kusesali tapi pertemuan yang kusesali.” Dengan kata lain, pencipta lagu tersebut ingin mengatakan kepada pendengarnya bahwa kalau nantinya ujung-ujungnya berpisah, lebih baik tidak pernah bertemu sekalian, supaya tidak mengalami sedihnya sebuah perpisahan. Memang harus kita akui bahwa perpisahan itu meninggalkan bekas kepedihan yang mendalam, apalagi berpisah dengan orang yang kita kasihi. Dan perpisahan yang paling memedihkan adalah perpisahan permanen, artinya tidak lagi berjumpa dengan orang yang kita kasihi untuk seterusnya. Menurut sebuah survey, ditemukan fakta bahwa stress yang paling mengguncangkan jiwa seseorang adalah kematian orang yang dikasihi (seperti pasangan hidup ata...

Dislokasi Patellar

“Dislokasi patellar, hmmm . . . apaan tuh?” Barangkali begitu respons, sebagian dari pembaca judul tulisan ini. Saya pun mungkin akan berespons sama, apabila saya tidak mengalaminya sendiri. Secara awam, dislokasi patellar berarti tempurung (lutut) yang bergeser dari tempatnya. Kalau Anda ingin tahu lebih banyak tentang hal ini bisa mengunjungi beberapa website . Silakan klik saja di sini , di tempat ini , dan kata ini . Nah, itu yang sama alami pada hari Rabu malam (3 Oktober 2007). Waktu itu saya sedang olah raga bulu tangkis, bersama dengan rekan-rekan dosen di sebuah lapangan bulutangkis (ya pasti lah main bulutangkis di lapangan bulu tangkis masak di pasar?). Setelah saya melakukan sebuah lompatan, tiba-tiba lutut kiri saya berderak keras. Seketika itu juga saya langsung berpikir, pasti tempurung saya pindah tempat! Gambar lutut kanan yang patellanya bergeser ke kanan Mengapa saya bisa kepikiran begitu? Soalnya tahun 1995 awal, jadi dua belas tahun yang lalu saya pernah mengalam...

GODAAN: KARAKTERISTIK DAN BAGAIMANA MENGHADAPINYA

Bahan PA dari Yakobus 1:12-18 KISAH "TRAGIS" TED HAGGARD Ted A. Haggard adalah seorang pendeta besar. Ia adalah pendiri gereja New Life di Colorado Springs, Amerika Serikat yang beranggotakan ribuan orang. Ia juga ketua Asoasiasi Gerakan Injili Amerika Serikat (National Association of Evangelical). Ironisnya, Ted Haggard dilaporkan oleh Mike Jones, tak lain adalah pelacur laki-laki yang adalah pasangan homoseksual karena telah memaksanya meminum obat terlarang sebelum melakukan perzinahan. Celakanya, hubungan amoral itu telah berjalan selama tiga tahun. Awalnya, Ted Haggard tak mengakui tuduhan tersebut. Belakangan ia mengakuinya. Karena dosa tersebut, pada tanggal 3 November 2006 , Ted Haggard mundur dari jabatannya sebagai pendeta dan ketua Asoasiasi Gerakan Injili Amerika Serikat. Pada tanggal 5 November 2006 , ia menuliskan sebuah pengakuan, "Sebenarnya saya adalah seorang telah bersalah dalam dosa seksualitas. Saya adalah seorang penyesat dan seorang pembohong. Ada ...